"Bekatul ternyata mengandung banyak zat bioaktif dan kaya nutrisi. Dapat menetralkan tekanan darah, mencegah penyakit degeneratif dan anti-aging".
Judul dan penjelasan judul di atas diambil dari artikel mengenai Herbal yang ada dalam majalah OTC Digest Edisi 58 Tahun V, 1 Juni - 30 Juni 2011. OTC Digest adalah sebuah majalah kesehatan dan pengobatan. Dengan motto: Beli Obat Baca OTC, OTC Digest ingin memosisikan diri sebagai majalah yang mereferensikan obat-obatan, khususnya obat-obat yang dijual bebas, tanpa resep dari dokter (over-the-counter atau OTC).
Menarik untuk disimak dalam artikel tersebut adalah apa yang disampaikan oleh Harry Soegianto, General Manager PT. Hero Intiputra, yang merasa tertarik untuk mempelajari bekatul dan rajin mengonsumsinya. "Menurunnya daya metabolisme tubuh selepas usia 45 tahun adalah normal. Menurut banyak penelitian, vitamin B15 dapat menaikkan kembali daya metabolisme tubuh. Saya merasakan, di usia 59 tahun sekarang ini tidak gampang capek. Kondisi fit seperti di usia 30-an," ujarnya.
Bekatul juga mengandung vitamin E kompleks yang tergabung dalam kelompok Oryzanol; gamma oryzanol, tocopherol dan tocotrienol. "Gamma oryzanol, selain sumber tenaga, juga antioksidan tinggi, anti kanker dan anti-aging. Di Amerika Serikat dan Australia, sudah dibuat suplemennya. Di Indonesia, digunakan sebagai suplemen body building untuk mempercepat pembentukan otot," ujarnya lagi.
Gamma oryzanol melindungi sel-sel kulit akibat radikal bebas, melindungi kerusakan DNA sel-sel kulit sehingga mencegah terjadinya kanker kulit, meningkatkan regenerasi sel-sel kulit, dan mencegah kerusakan serabut kolagen dan elastin yang memicu terjadinya kulit keriput dan kendur.
Selain mengandung komponen bioaktif yang berdaya guna, bekatul sangat kaya serat. Dr. Soebagijo Adi, SpPD, KEMD, menyatakan, "Waktu transit makanan di usus yang terlalu lama, bisa menyebabkan BAB (buang air besar) tidak lancar. Bekatul bisa melancarkan BAB, sehingga waktu transit tidak terlalu lama. Bekatul juga baik untuk penderita maag; seratnya berfungsi untuk pengencer asam-asam atau garam-garam empedu, sterol serta beberapa zat makanan."
Penerbit: PT Triprakarsa Media Utama. Alamat Redaksi: Jalan Bunga Rampai V/4 No. 85, Malaka Raya, Jakarta 13460. Pemimpin Umum & Pemimpin Perusahaan: Agung Sutopo. Pemimpin Redaksi: Surasono. Redaktur Ahli: dr. Andi Darma Putra, Sp.OG; dr. Eddy Multazam; Drs. Iswanto, MM, Apt; Meta Pramana, S.Si, Apt, Pharmacist. Disain Grafis: Minto Putra Kaisar.
Judul dan penjelasan judul di atas diambil dari artikel mengenai Herbal yang ada dalam majalah OTC Digest Edisi 58 Tahun V, 1 Juni - 30 Juni 2011. OTC Digest adalah sebuah majalah kesehatan dan pengobatan. Dengan motto: Beli Obat Baca OTC, OTC Digest ingin memosisikan diri sebagai majalah yang mereferensikan obat-obatan, khususnya obat-obat yang dijual bebas, tanpa resep dari dokter (over-the-counter atau OTC).
Menarik untuk disimak dalam artikel tersebut adalah apa yang disampaikan oleh Harry Soegianto, General Manager PT. Hero Intiputra, yang merasa tertarik untuk mempelajari bekatul dan rajin mengonsumsinya. "Menurunnya daya metabolisme tubuh selepas usia 45 tahun adalah normal. Menurut banyak penelitian, vitamin B15 dapat menaikkan kembali daya metabolisme tubuh. Saya merasakan, di usia 59 tahun sekarang ini tidak gampang capek. Kondisi fit seperti di usia 30-an," ujarnya.
Bekatul juga mengandung vitamin E kompleks yang tergabung dalam kelompok Oryzanol; gamma oryzanol, tocopherol dan tocotrienol. "Gamma oryzanol, selain sumber tenaga, juga antioksidan tinggi, anti kanker dan anti-aging. Di Amerika Serikat dan Australia, sudah dibuat suplemennya. Di Indonesia, digunakan sebagai suplemen body building untuk mempercepat pembentukan otot," ujarnya lagi.
Gamma oryzanol melindungi sel-sel kulit akibat radikal bebas, melindungi kerusakan DNA sel-sel kulit sehingga mencegah terjadinya kanker kulit, meningkatkan regenerasi sel-sel kulit, dan mencegah kerusakan serabut kolagen dan elastin yang memicu terjadinya kulit keriput dan kendur.
Selain mengandung komponen bioaktif yang berdaya guna, bekatul sangat kaya serat. Dr. Soebagijo Adi, SpPD, KEMD, menyatakan, "Waktu transit makanan di usus yang terlalu lama, bisa menyebabkan BAB (buang air besar) tidak lancar. Bekatul bisa melancarkan BAB, sehingga waktu transit tidak terlalu lama. Bekatul juga baik untuk penderita maag; seratnya berfungsi untuk pengencer asam-asam atau garam-garam empedu, sterol serta beberapa zat makanan."
Penerbit: PT Triprakarsa Media Utama. Alamat Redaksi: Jalan Bunga Rampai V/4 No. 85, Malaka Raya, Jakarta 13460. Pemimpin Umum & Pemimpin Perusahaan: Agung Sutopo. Pemimpin Redaksi: Surasono. Redaktur Ahli: dr. Andi Darma Putra, Sp.OG; dr. Eddy Multazam; Drs. Iswanto, MM, Apt; Meta Pramana, S.Si, Apt, Pharmacist. Disain Grafis: Minto Putra Kaisar.
Info yg bagus. Thx.
BalasHapus