- Kadar Gula Darah Ny. Hj. Rukmini Razali Menurun Drastis
Sejak berusia 40 tahun (1974), ibunda penulis buku "Bekatul Makanan yang Menyehatkan" (Zalni Yetti), yakni Ny. Hj. Rukmini Razali mengidap diabetes mellitus. Untuk menjaga kadar gula darahnya tetap stabil, dia berusaha disiplin menjalankan diet. Ketika usianya menginjak 70 tahun (2004), penyakit Ny. Rukmini tak kunjung sembuh, bahkan kadar gula darahnya mencapai 250 mg/l dan tekanan darahnya cukup tinggi. Namun, setelah mengonsumsi bekatul dua sendok munjung per hari selama sebulan, ternyata kadar gula darahnya turun drastis menjadi 160 mg/l dan tekanan darahnya menjadi 140/90 mmHg.
- Kolesterol Menjadi Stabil, Kulit Jadi Semakin Mulus
Pada mulanya, Ir. Endang Sri Rahayu, MT, istri rektor ITB, ragu-ragu mengonsumsi bekatul. Bekatul kan makanan ternak? Namun, setelah berpikir panjang dan mempertimbangkannya masak-masak, apalagi saat itu kadar kolesterolnya cukup tinggi, maka sejak tahun 2001 Ny. Endang pun mulai mengonsumsi bekatul dengan dosis sesuai anjuran. Setelah beberapa bulan, kadar kolesterolnya menjadi stabil. Hebatnya lagi, kulit wajah dan tubuh Ny. Endang jadi lebih mulus dan bercahaya! Karena sudah merasakan manfaatnya yang luar biasa, hingga kini ibu ini terus mengonsumsi bekatul.
- Sakit pada Lengan Kiri Atas Hilang Setelah Mengonsumsi Bekatul
Ny. Istyantho, istri dari seorang dokter kandungan yang sangat terkenal di Samarinda, adalah pengonsumsi bekatul yang setia. Bermula dari keluhan pada lengan kiri atasnya yang tak kunjung sembuh, ibu ini mencoba mengonsumsi bekatul atas anjuran putri mereka yang tinggal di Sleman, Yogyakarta, yang telah lebih dahulu mengenal dan mengonsumsi bekatul. Tidak lama mencoba bekatul, keluhan sakit pada lengan ibu ini pun hilang. Walau sakitnya sudah hilang, Ny. Istyantho tetap mengonsumsi bekatul untuk menjaga kondisi tubuhnya, dan menganggap bekatul adalah makanan kesehatan yang alami dan aman.
- Berhasil Menurunkan Berat Badan dengan Diet Bekatul
Satu pengakuan yang mengagetkan datang dari Bapak Yulianto yang tinggal di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dengan diet bekatul bapak ini berhasil menurunkan berat badannya sebanyak tujuh kilogram dalam waktu dua bulan! Rahasianya? "Tiap pagi saya sarapan sedikit. Siang hari saya makan dengan porsi normal. Sedangkan malam saya tidak makan lagi, saya hanya mengonsumsi segelas bekatul. Itu sudah kenyang," demikian pengakuan dari Bapak Yulianto.
- Tekanan Darah Menjadi Normal Berkat Bekatul
Tanggal 30 Mei 2011, pk. 08.17, satu sms masuk ke ponsel saya berbunyi, "O ya p Chris, saya udh minum bekatul sekitar 3 bln dan alhamdulillah tensi udh normal pdhal tanpa minum obat, apa (sekarang) bisa minum 1 kali aja sehari?" SMS ini datang dari Ibu Misik di Ciledug, Tangerang.
- Hasil Cek Laboratorium Kadar Kolesterol Turun dalam Satu Bulan
Setelah sebulan mengonsumsi bekatul, Bapak Ir. Yermia MK, M.Sc. yang tinggal di Gading Serpong, Tangerang, berhasil menurunkan kadar kolesterol tingginya dari 369 menjadi 224 dan kadar Trigliserida dari 324 menjadi 265. (Ini merupakan perbandingan hasil cek lab terakhir 25 Februari 2011 dengan cek lab terbaru 11 Juni 2011).
Diolah dari kulit ari beras pilihan dengan cita rasa yang khas sebagai tambahan makanan sehat
Telepon, SMS, WA
Testimoni
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KATA PENCARIAN:
bekatul, bekatul dr liem, bekatul beras putih, bekatul beras merah, bekatul organik, crp, rice bran, red bran, sereal bekatul, bubur bekatul, kapsul bekatul
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus