tag:blogger.com,1999:blog-65356256970551525672024-03-13T10:45:11.958+07:00Bekatul 69 dr. LiemDiolah dari kulit ari beras pilihan dengan cita rasa yang khas sebagai tambahan makanan sehatUnknownnoreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-2208440194933061692019-08-19T20:15:00.000+07:002019-08-20T07:20:29.377+07:00Setahun Kemasan Baru Bekatul dr. Liem<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/--7gs2qAAs6A/XVs8GqH9aVI/AAAAAAAASKU/_sof_Ask_PwFPh4OaF9yhPVs5hMkYpgJgCLcBGAs/s1600/IMG_20180616_082318X.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1397" data-original-width="1600" height="556" src="https://1.bp.blogspot.com/--7gs2qAAs6A/XVs8GqH9aVI/AAAAAAAASKU/_sof_Ask_PwFPh4OaF9yhPVs5hMkYpgJgCLcBGAs/s640/IMG_20180616_082318X.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Setahun sudah kemasan baru Bekatul dr. Liem, seperti yang tampak pada foto di atas, beredar di pasar. Penggantian kemasan atas produk selalu dipandang perlu dan ini dilakukan oleh semua perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan penampilan fisik produk agar lebih menarik.<br />
<br />
Untuk menjadi reseller, pemesanan dan info bisa menghubungi kami di 0812 8489 8669 (TEL/SMS/WA). Terima kasih.<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-53295472536505009262015-08-26T22:34:00.001+07:002019-08-19T19:36:47.987+07:00BARU! Kapsul Bekatul dr. Liem (Ekstrak)<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-bvWpB2BcaqI/Vd3VTP1PsHI/AAAAAAAALxw/JvEQ1xOKIU0/s1600/IMG_20150826_213306.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://2.bp.blogspot.com/-bvWpB2BcaqI/Vd3VTP1PsHI/AAAAAAAALxw/JvEQ1xOKIU0/s640/IMG_20150826_213306.jpg" width="433" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kapsul Bekatul dr. Liem</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-jfifFpJAwew/Vd3VYL8WJ_I/AAAAAAAALx4/ZClCTC_68CY/s1600/IMG_20150826_212609.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://2.bp.blogspot.com/-jfifFpJAwew/Vd3VYL8WJ_I/AAAAAAAALx4/ZClCTC_68CY/s640/IMG_20150826_212609.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penampakan Botol Bekatul dr. Liem</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="background-color: red; color: white; font-size: x-large;">PRODUK INI SUDAH TIDAK TERSEDIA LAGI</span><br />
<span style="font-size: x-large;"></span><span style="font-size: large;"></span><span style="background-color: red;"></span><span style="color: white;"></span><span style="font-size: x-large;"></span><b></b><b></b><br />
Sudah lama dinanti, kini telah tersedia ekstrak Bekatul dr. Liem dalam kemasan kapsul. Satu botol berisi 60 kapsul @500 mg, dengan dosis minum 3-4 kapsul per hari.<br />
<br />
Bagi yang tidak suka dengan rasa bekatul atau ada kesulitan dalam mengonsumsi bekatul regular (sereal), kini tidak akan lagi. Dengan kapsul Bekatul dr. Liem semua menjadi lebih mudah dan praktis. Segera dapatkan di <a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/search?updated-max=2009-12-31T00:09:00%2B07:00&max-results=1&start=14&by-date=false&m=1" target="_blank">outlet-outlet Bekatul dr. Liem</a> terdekat.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0Serpong, South Tangerang City, Banten, Indonesia-6.3088649 106.682188-6.4351239 106.5208265 -6.1826058999999995 106.8435495tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-88985848614652564132015-08-12T21:43:00.000+07:002015-08-12T22:18:42.834+07:00Apa Itu Bekatul<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><a href="http://2.bp.blogspot.com/-AyeOQMAGvi4/VctYpsOaZ1I/AAAAAAAALsQ/NvTDZwt6M34/s1600/IMG_20130206_100354%2B1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0px; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-AyeOQMAGvi4/VctYpsOaZ1I/AAAAAAAALsQ/NvTDZwt6M34/s200/IMG_20130206_100354%2B1.jpg" width="200" /></a><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;">Apa itu bekatul? Bekatul atau <i>rice bran</i> adalah kulit ari beras yang terlepas pada proses penggilingan beras. Bekatul bukan dedak. Dedak merupakan hasil penyosohan (penggilingan) padi yang pertama. Sedangkan bekatul merupakan hasil penyosohan kedua yang berupa serbuk halus berwarna putih kekuningan atau kecoklatan.</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;">Bekatul merupakan makanan sehat alami yang banyak mengandung vital antioksidan, multivitamin dan serat pangan tinggi (dietary fibers) sebagai penangkal penyakit degeneratif dan untuk memperbaiki metabolisme tubuh.</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;">Berdasarkan pengalaman dr. Liem dalam mengobati pasien-pasiennya selama 30 tahun, beberapa penyakit ini dapat berkurang atau sembuh dengan bantuan bekatul, antara lain: asma, penyakit jantung, kencing manis (diabetes mellitus), hiperkolesterol, hipertensi, gondok (basedov), kegemukan, sembelit, kista ovarium, dan lain-lain.</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;">Bekatul dr. Liem diolah dari 100% kulit ari beras pilihan dengan cita rasa yang khas sebagai tambahan makanan sehat.</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;">Sertifikasi dan Perijinan:</div></div><div dir="ltr" style="font-family: sans-serif; font-size: 13.699570655822754px;"><div style="text-align: justify;">LP. POM No. 01121028960308</div><div style="text-align: justify;">DINKES. R.I. P-IRT No. 206327302560</div><div style="text-align: justify;">Sertifikasi HALAL dari MUI</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0Serpong, South Tangerang City, Banten, Indonesia-6.3088649 106.682188-6.4351239 106.5208265 -6.1826058999999995 106.8435495tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-63988167113775810582014-01-13T10:58:00.001+07:002014-01-17T09:27:11.019+07:00Produk Bekatul dan Mata Beras Untuk Hidup Lebih SehatDeani Sekar Hapsari - detikFood<br />
Foto: Beneonews<br />
<br />
<center><img 300="" height="312" src="https://lh4.googleusercontent.com/-nzdHdwnqXdQ/UtNk-PDIfeI/AAAAAAAAFFs/G_MfCre_iHY/%25255BUNSET%25255D.jpg width=" width="400" /></center><br />
<div style="text-align: justify;">Jakarta - Tanaman padi tidak hanya dikenal menghasilkan beras untuk konsumsi masyarakat. Ternyata hampir semua bagian dari biji padi bisa diolah menjadi berbagai bentuk. Mulai untuk bidang pertanian sampai bahan baku makanan dan minuman.<br />
<br />
Dimulai dari lapisan terluar, yaitu sekam. Walaupun tidak bisa dikonsumsi manusia, bagian biji padi yang bertekstur kasar ini banyak dipakai dalam bidang pertanian sebagai campuran pakan, alas kandang, campuran pupuk, atau sebagai media tanam.<br />
<br />
Setelah sekam, terdapat lapisan rice bran atau biasa dikenal dengan nama bekatul. Lapisan ini kaya akan kandungan protein, lemak, serat dan asam omega 3. Di luar negeri, bekatul banyak diolah sebagai tepung dan campuran roti, muffin, dan sereal untuk mereka yang membutuhkan asupan serat untuk diet.<br />
<br />
Selain makanan, bekatul banyak dicampurkan ke dalam produk minuman dan dijadikan produk kecantikan seperti scrub atau body lotion. Kandungan nutrisi di dalam bekatul dipercaya bisa mengobati penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, dan penyakit hati.<br />
<br />
Dari ekstrak bekatul tercipta sebuah produk bernama Rice Bran Oil. Minyak ini biasanya digunakan sebagai minyak goreng karena mempunyai rasa yang ringan dan sangat populer digunakan di negara Asia seperti Jepang dan China.<br />
<br />
Rice bran oil kaya akan kandungan tocopherols dan tocotrienols yang masih dalam kelompok vitamin E dan sebagai antioksidan alami. Kandungan tersebut bermanfaat untuk pencegahan penyakit jantung dan beberapa tipe kanker.<br />
<br />
Setelah lapisan luar, terdapat dua bagian dalam biji padi yaitu pertama endosperma atau biasa dikenal dengan beras dan rice germ atau mata beras sebagai embrio tanaman padi. Bagian yang berbentuk kecil dan terletak dibawah endosperma ini biasanya diolah menjadi tepung dan sebagai bahan baku suplemen makanan.<br />
<br />
Menurut EFSA (European Food Safety Authorities), mata beras mengandung vitamin B1 (thiamin), B2, dan E. Kandungan magnesium di dalamnya berperan untuk menjaga kesehatan tulang dan mineral yang menjaga fungsi metabolisme tubuh.</div><br />
<a href="http://food.detik.com/read/2013/02/26/181521/2180421/900/produk-bekatul-dan-mata-beras-untuk-hidup-lebih-sehat">http://food.detik.com/read/2013/02/26/181521/2180421/900/produk-bekatul-dan-mata-beras-untuk-hidup-lebih-sehat</a> <br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-56043364079331842932013-01-09T00:13:00.003+07:002014-02-04T17:44:33.691+07:00Dokter Liem Sang Pelopor Bekatul<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-wMGEyLcGLU4/UOxI3LWOd5I/AAAAAAAABl8/-_1I1bBzE8c/s1600/Foto+dr.+Liem+BW.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-wMGEyLcGLU4/UOxI3LWOd5I/AAAAAAAABl8/-_1I1bBzE8c/s320/Foto+dr.+Liem+BW.jpg" height="320" width="241" /></a>Letkol (Purn) dr. Yusuf Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai dr. Liem, lahir di Purwokerto pada tanggal 17 Desember 1927. Menamatkan pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1959. Selepas kuliah melanjutkan pendidikan wajib militer, kemudian ditugaskan sebagai dokter tentara di Kendari, Sulawesi Tenggara selama satu tahun (1960). Selanjutnya, pada tahun 1961 dipindahkan ke Lembang, Kabupaten Bandung, yakni di Akademi Militer Jurusan Teknik (Akmil Jurtek) yang kemudian menjadi Secapa AD. Profesinya sebagai dokter tentara ini dijalaninya hingga pensiun pada tahun 1982.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dokter Liem menggeluti bekatul sejak tahun 1976 setelah membaca aneka literatur dari dalam dan luar negeri tentang manfaat bekatul bagi kesehatan. Sejak saat itu, selain meresepkan obat medis, secara konsisten juga meresepkan bekatul sebagai obat atau makanan tambahan kepada pasiennya. Hingga saat ini sudah ribuan pasien yang terbantu kesembuhan penyakitnya berkat bekatul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia, dr. Liem merupakan pelopor dalam penelitian dan pengobatan dengan bekatul. Berdasarkan pengalaman dr. Liem mengobati pasien-pasiennya selama 30 tahun, beberapa keluhan atau penyakit di bawah ini dapat sembuh dengan bantuan bekatul.</div>
<br />
<ol>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/01/aku-asma-dan-bekatul.html">Asma (Asthma Bronchiale)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Kencing Manis (Diabetes Mellitus)</a></li>
<li> Penyakit Jantung (Arteriosclerosis, Heart Infarct, Coronary Insufficiency)</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Kadar Kolesterol Tinggi (Hiperkolesterol)</a></li>
<li>Gondok (Basedov, Hipertiroid)</li>
<li>Kista Ovarium (Indung Telur)</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/06/langsing-dengan-diet-bekatul.html">Kegemukan (Obesitas)</a></li>
<li>Meningkatkan gairah seksual (Libido) dan kesuburan</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2011/06/1001-manfaat-bekatul-rice-bran.html">Meningkatkan daya tahan fisik (Ausdauer)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2011/06/1001-manfaat-bekatul-rice-bran.html">Sembelit (Konstipasi, Obstipasi)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Rasa pegal pada otot, encok, rematik</a></li>
<li>Memperbaiki fungsi hati (Sirosis Hati)</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2011/06/1001-manfaat-bekatul-rice-bran.html">Mencegah penuaan dini</a></li>
<li>Mencegah kanker usus besar (Kanker Colon)</li>
<li>Sering berdebar, telapak tangan dan kaki sering berkeringat</li>
<li>Mengatasi haid yang tidak teratur yang disertai rasa sakit</li>
<li>Mengatasi gangguan pada pencernaan </li>
</ol>
<br />
Sumber: Bekatul Makanan yang Menyehatkan, Letkol (Purn) dr. Yusuf Nursalim.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-89720375542135757922012-09-18T10:41:00.001+07:002012-10-17T19:34:16.846+07:00Tidak Sekedar Menjual<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-XRZdrLMEUi0/UFftaSQDQ8I/AAAAAAAABc0/jTL4hTgRjXs/Tidak%252520Sekedar%252520Menjual_img_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1.5em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-XRZdrLMEUi0/UFftaSQDQ8I/AAAAAAAABc0/jTL4hTgRjXs/Tidak%252520Sekedar%252520Menjual_img_1.jpg" width="239" /></a></div>
Enam bulan pertama bukanlah hal yang mudah, itu yang kurasakan dalam menjual dan memasarkan bekatul. Mengubah paradigma "makanan ternak" menjadi "makanan sehat untuk manusia", sulit sekali! Perlu pembelajaran berkesinambungan bagi calon konsumen, konsumen sendiri dan juga diri kita sendiri. Kita harus meningkatkan diri dengan banyak membaca artikel tentang bekatul, dan membagi apa yang sudah kita ketahui.<br />
<br />
Ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan atau hasil pastilah membuat kita frustrasi. Semangat perlu di-<i>charge</i> kembali, layaknya aki mobil. Aku beruntung ketika bergelut dalam keputusasaan, Tuhan memberi semangat baru melalui buku motivasi yang kubaca.<br />
<br />
"Orang gagal karena dia tidak tahu sebentar lagi dia akan sukses saat dia berhenti berusaha." Ini kalimat ajaib dari Thomas Alva Edison. Semangatku kembali berkobar! Toh, aku tidak akan rugi apa-apa karena aku juga mengonsumsinya tiap hari, jadi kalaupun daganganku tidak laku, aku akan menghabiskannya sendiri!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjuangan awal dengan menyebarkan brosur, membuat blog di Blogspot, iklan melalui milis, melalui jejaring sosial seperti Facebook, portal jual-beli TokoBagus.com dan media komunitas, kini menampakkan hasil. Orang-orang mulai mengenal aku sebagai penjual bekatul di Tangerang. Order yang datang tidak hanya sebatas dari kota Tangerang dan Jakarta, tetapi juga dari Medan sampai Jayapura!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang aku begitu terharu dengan kedatangan pembeli dari tempat yang jauh, bahkan sangat jauh. Ada yang memakai mobil atau sepeda motor sendiri, bahkan ada yang naik ojek! Pada pelanggan baru selalu aku tanyakan dari mana mereka tahu aku menjual bekatul, untuk mengobati sakit apa, memberi <i>sharing</i> pengalaman dan pengetahuan yang pernah kudapat dari internet, buku, majalah dan pengalaman sakit orang lain. Menurutku, kita harus menjual dengan hati, tidak sekedar menjual saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-18272691734076624352011-11-01T00:00:00.000+07:002011-11-01T00:00:07.465+07:00Sehat dan Langsing dengan Bekatul<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-0fY5KBPmoS0/Tqv7leVmDOI/AAAAAAAAA-c/wfwjm28Tl18/s1600/IMG106a+-+640.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-0fY5KBPmoS0/Tqv7leVmDOI/AAAAAAAAA-c/wfwjm28Tl18/s320/IMG106a+-+640.jpg" width="231" /></a>
Untuk kesekian kali tabloid mingguan Cantiq menampilkan artikel tentang bekatul. Edisi 219, yang terbit bulan Oktober 2011, kali ini menampilkan artikel utama <b>Sehat dan Langsing dengan Bekatul</b>. Sebagai tabloid Kecantikan, Kesehatan dan Fitnes, jelas Cantiq menyasar para pembaca dari kaum wanita, ibu rumah tangga dan gadis remaja. Walau begitu, tentu saja, tidak ada larangan bagi kaum pria untuk membacanya juga.<br/><br/>
Dalam edisi kali ini, Cantiq menampilkan nara sumber Dr. Merryana Adriani SKM MKes, seorang ahli gizi dari fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Selain menjelaskan tentang kandungan bekatul dan manfaatnya, Merryana menyampaikan beberapa cara mengolah dan mengonsumsi bekatul dengan benar, khususnya untuk tujuan penurunan berat badan atau diet.<br/><br/>
<b>Sebagai Minuman</b>.
Bekatul dapat digunakan sebagai minuman dengan mencampurkannya dengan air hangat. Bisa juga dicampurkan dengan gula atau perasa minuman lain, seperti jahe. Namun, Merryana mengingatkan, jika tujuan mengonsumsi bekatul adalah untuk menurunkan berat badan, sebaiknya hindari menambahkan banyak gula dalam minuman bekatul, karena akan mengurangi manfaatnya. "Untuk membantu diet maupun untuk memelihara kesehatan, minuman bekatul ini bisa dikonsumsi tiga sampai empat kali sehari sebelum atau sesudah makan," ujar Merryana.<br/><br/>
<b>Sebagai Bubur</b>.
Untuk membantu diet, bekatul bisa dijadikan menu sarapan dalam bentuk bubur. Caranya, campur beberapa sendok bekatul dengan air hangat dan aduk hingga kental seperti bubur. Tambahkan buah-buahan seperti pisang dan stroberi, atau buah-buahan lain sesuai selera. Bisa juga menambahkan garam atau perasa makanan lain agar bubur bekatul tidak hambar. "Namun, sebaiknya hindari menambahkan banyak garam, gula dan perasa lainnya bagi pelaku diet dan penderita diabetes, kolesterol tinggi dan hipertensi," ujar Merryana mengingatkan.<br/><br/>
<b>Sebagai Campuran Roti atau Kue</b>.
Sebagai variasi, tepung bekatul yang bernutrisi tinggi ini juga bisa dicampurkan dengan bahan pembuatan roti atau kue. Namun cara ini tidak disarankan bagi pelaku diet. "Sebaiknya konsumsi tepung bekatul utuh dengan hanya sedikit campuran untuk memaksimalkan manfaatnya," tandasnya.<br/><br/>
Intinya, menurut Merryana, penerapan diet dengan bekatul juga harus dibarengi dengan pola makan yang sehat, untuk mendapatkan tubuh yang langsing dan tetap sehat.<br/><br/><br/>
<b>Penerbit</b>: PT. Dharma Nyata Press. <b>Alamat Redaksi</b>: Graha Pena Lt. III, Jl. A. Yani 88, Surabaya. <b>Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab</b>: Heni Siswanti. <b>Wakil Pemimpin Redaksi dan Redaktur: </b>Agnes Sulestyaningtyas. <b>Konsultan</b>: Feri Purwo, Tim Dokter dari Surabaya Skin Centre, Denny Djoewardi, Jippy, Denny Santoso. <b>Blog</b>: www.tabloid-cantiq.com. <br/><br/>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-44785690790294355182011-06-27T22:21:00.002+07:002011-06-28T18:22:55.440+07:001001 Manfaat Bekatul (Rice Bran)<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-vECK0KfHxuY/TgiLMCgwPkI/AAAAAAAAA98/iqBlNku-acg/s1600/OTC+Digest+-+640.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-vECK0KfHxuY/TgiLMCgwPkI/AAAAAAAAA98/iqBlNku-acg/s320/OTC+Digest+-+640.jpg" width="243" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>"Bekatul ternyata mengandung banyak zat bioaktif dan kaya nutrisi. Dapat menetralkan tekanan darah, mencegah penyakit degeneratif dan anti-aging". </b><br />
<br />
Judul dan penjelasan judul di atas diambil dari artikel mengenai Herbal yang ada dalam majalah OTC Digest Edisi 58 Tahun V, 1 Juni - 30 Juni 2011. OTC Digest adalah sebuah majalah kesehatan dan pengobatan. Dengan motto: Beli Obat Baca OTC, OTC Digest ingin memosisikan diri sebagai majalah yang mereferensikan obat-obatan, khususnya obat-obat yang dijual bebas, tanpa resep dari dokter (<i>over-the-counter</i> atau OTC).<br />
<br />
Menarik untuk disimak dalam artikel tersebut adalah apa yang disampaikan oleh Harry Soegianto, <i>General Manager</i> PT. Hero Intiputra, yang merasa tertarik untuk mempelajari bekatul dan rajin mengonsumsinya. "Menurunnya daya metabolisme tubuh selepas usia 45 tahun adalah normal. Menurut banyak penelitian, vitamin B15 dapat menaikkan kembali daya metabolisme tubuh. Saya merasakan, di usia 59 tahun sekarang ini tidak gampang capek. Kondisi fit seperti di usia 30-an," ujarnya.<br />
<br />
Bekatul juga mengandung vitamin E kompleks yang tergabung dalam kelompok Oryzanol; <i>gamma oryzanol, tocopherol </i>dan <i>tocotrienol</i>. "<i>Gamma oryzanol</i>, selain sumber tenaga, juga antioksidan tinggi, anti kanker dan anti-aging. Di Amerika Serikat dan Australia, sudah dibuat suplemennya. Di Indonesia, digunakan sebagai suplemen <i>body building</i> untuk mempercepat pembentukan otot," ujarnya lagi.<br />
<br />
Gamma oryzanol melindungi sel-sel kulit akibat radikal bebas, melindungi kerusakan DNA sel-sel kulit sehingga mencegah terjadinya kanker kulit, meningkatkan regenerasi sel-sel kulit, dan mencegah kerusakan serabut kolagen dan elastin yang memicu terjadinya kulit keriput dan kendur.<br />
<br />
Selain mengandung komponen bioaktif yang berdaya guna, bekatul sangat kaya serat. Dr. Soebagijo Adi, SpPD, KEMD, menyatakan, "Waktu transit makanan di usus yang terlalu lama, bisa menyebabkan BAB (buang air besar) tidak lancar. Bekatul bisa melancarkan BAB, sehingga waktu transit tidak terlalu lama. Bekatul juga baik untuk penderita maag; seratnya berfungsi untuk pengencer asam-asam atau garam-garam empedu, sterol serta beberapa zat makanan."<br />
<br />
<b>Penerbit</b>: PT Triprakarsa Media Utama. <b>Alamat Redaksi</b>: Jalan Bunga Rampai V/4 No. 85, Malaka Raya, Jakarta 13460. <b>Pemimpin Umum & Pemimpin Perusahaan</b>: Agung Sutopo. <b>Pemimpin Redaksi</b>: Surasono. <b>Redaktur Ahli</b>: dr. Andi Darma Putra, Sp.OG; dr. Eddy Multazam; Drs. Iswanto, MM, Apt; Meta Pramana, S.Si, Apt, Pharmacist. <b></b><b></b><b>Disain Grafis</b>: Minto Putra Kaisar.<br />
<br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-68708676750947898052011-02-16T22:20:00.009+07:002011-06-28T18:20:52.924+07:00Bekatul Bukan Dedak<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-OBesSQmTFj8/TVvvg1LekCI/AAAAAAAAA9U/OhNubhcVOwE/s1600/Bungkus+Bekatul+-+480+SO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-OBesSQmTFj8/TVvvg1LekCI/AAAAAAAAA9U/OhNubhcVOwE/s320/Bungkus+Bekatul+-+480+SO.jpg" width="142" /></a></div>"Jangan ragu mengonsumsi bekatul, sebab bekatul ini bukan dedak yang dimakan unggas, walau bekatul dan dedak memang sama-sama bagian dari padi," demikian ditegaskan oleh Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS, MCN, PhD, SpGK (Nutritionist) kepada Tabloid CANTIQ, Edisi 148 - 1 Juni 2010.<br />
<br />
Dedak merupakan hasil penyosohan (penggilingan) padi yang pertama dan berwarna kekuningan serta agak kasar. Sedangkan bekatul, hasil penyosohan kedua yang berwarna putih kekuningan atau kecoklatan dengan tekstur yang lebih halus.<br />
<br />
"Kalau zaman dulu beras tidak terlalu putih karena penyosohannya kurang bersih. Tapi justru beras yang seperti itu memiliki kandungan nutrisi yang tinggi," jelas Prof. Bambang. Manfaat bekatul ini semakin gencar disebarkan sejak ditemukannya kandungan vitamin B15 di dalamnya. Sejak itu, pemisahan antara bekatul dan dedak dilakukan untuk mendapatkan manfaat yang besar dari bekatul.<br />
<br />
Bekatul secara umum mengandung protein, mineral, asam lemak esensial, Phytosterols, Polyphenols, Phospholipids, Beta-Sitosterol, Co-Enzyme Q10, Omega 3 Fatty Acids, Omega 6 Fatty Acids dan Oleic Acids, dietery fibres (serat pencernaan), Vitamin E Complex (Tocopherols, Tocotrienols, Gamma-Oryzanol), Vitamin B Complex (B1, B2, B3, B5, B6 dan Vitamin B15/Pangamic Acids/Vital Antioksidan), serta nutrisi penting lainnya.<br />
<br />
Di Indonesia, Letkol TNI (Purn) dr. Yusuf Nursalim atau yang lebih dikenal dengan panggilan dr. Liem, merupakan pionir dalam penelitian dan pengobatan dengan bekatul. Berdasarkan pengalaman dr. Liem mengobati pasien-pasiennya selama 30 tahun, beberapa keluhan atau penyakit di bawah ini dapat sembuh dengan bantuan bekatul.<br />
<br />
<ol><li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/01/aku-asma-dan-bekatul.html">Asma (Asthma Bronchiale)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Kencing Manis (Diabetes Mellitus)</a></li>
<li> Penyakit Jantung (Arteriosclerosis, Heart Infarct, Coronary Insufficiency)</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Kadar Kolesterol Tinggi (Hiperkolesterol)</a></li>
<li>Gondok (Basedov, Hipertiroid)</li>
<li>Kista Ovarium (Indung Telur)</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/06/langsing-dengan-diet-bekatul.html">Kegemukan (Obesitas)</a></li>
<li>Meningkatkan gairah seksual (Libido) dan kesuburan</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2011/06/1001-manfaat-bekatul-rice-bran.html">Meningkatkan daya tahan fisik (Ausdauer)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2011/06/1001-manfaat-bekatul-rice-bran.html">Sembelit (Konstipasi, Obstipasi)</a></li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2010/09/testimoni.html">Rasa pegal pada otot, encok, rematik</a></li>
<li>Memperbaiki fungsi hati (Sirosis Hati)</li>
<li><a href="http://bekatul-dr-liem.blogspot.com/2011/06/1001-manfaat-bekatul-rice-bran.html">Mencegah penuaan dini</a></li>
<li>Mencegah kanker usus besar (Kanker Colon)</li>
<li>Sering berdebar, telapak tangan dan kaki sering berkeringat</li>
<li>Mengatasi haid yang tidak teratur yang disertai rasa sakit</li>
<li>Mengatasi gangguan pada pencernaan </li>
</ol><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-24404202518716031992010-09-13T20:00:00.197+07:002011-06-18T22:07:37.216+07:00Testimoni<ol style="text-align: justify;"><li><b>Kadar Gula Darah Ny. Hj. Rukmini Razali Menurun Drastis</b> <br />
<br />
Sejak berusia 40 tahun (1974), ibunda penulis buku "Bekatul Makanan yang Menyehatkan" (Zalni Yetti), yakni Ny. Hj. Rukmini Razali mengidap diabetes mellitus. Untuk menjaga kadar gula darahnya tetap stabil, dia berusaha disiplin menjalankan diet. Ketika usianya menginjak 70 tahun (2004), penyakit Ny. Rukmini tak kunjung sembuh, bahkan kadar gula darahnya mencapai 250 mg/l dan tekanan darahnya cukup tinggi. Namun, setelah mengonsumsi bekatul dua sendok munjung per hari selama sebulan, ternyata kadar gula darahnya turun drastis menjadi 160 mg/l dan tekanan darahnya menjadi 140/90 mmHg.<br />
<br />
<br />
</li>
<li><b>Kolesterol Menjadi Stabil, Kulit Jadi Semakin Mulus</b><br />
<br />
Pada mulanya, Ir. Endang Sri Rahayu, MT, istri rektor ITB, ragu-ragu mengonsumsi bekatul. Bekatul kan makanan ternak? Namun, setelah berpikir panjang dan mempertimbangkannya masak-masak, apalagi saat itu kadar kolesterolnya cukup tinggi, maka sejak tahun 2001 Ny. Endang pun mulai mengonsumsi bekatul dengan dosis sesuai anjuran. Setelah beberapa bulan, kadar kolesterolnya menjadi stabil. Hebatnya lagi, kulit wajah dan tubuh Ny. Endang jadi lebih mulus dan bercahaya! Karena sudah merasakan manfaatnya yang luar biasa, hingga kini ibu ini terus mengonsumsi bekatul.<br />
<br />
<br />
</li>
<li><b>Sakit pada Lengan Kiri Atas Hilang Setelah Mengonsumsi Bekatul</b><br />
<br />
Ny. Istyantho, istri dari seorang dokter kandungan yang sangat terkenal di Samarinda, adalah pengonsumsi bekatul yang setia. Bermula dari keluhan pada lengan kiri atasnya yang tak kunjung sembuh, ibu ini mencoba mengonsumsi bekatul atas anjuran putri mereka yang tinggal di Sleman, Yogyakarta, yang telah lebih dahulu mengenal dan mengonsumsi bekatul. Tidak lama mencoba bekatul, keluhan sakit pada lengan ibu ini pun hilang. Walau sakitnya sudah hilang, Ny. Istyantho tetap mengonsumsi bekatul untuk menjaga kondisi tubuhnya, dan menganggap bekatul adalah makanan kesehatan yang alami dan aman.<br />
<br />
<br />
</li>
<li><b>Berhasil Menurunkan Berat Badan dengan Diet Bekatul</b><br />
<br />
Satu pengakuan yang mengagetkan datang dari Bapak Yulianto yang tinggal di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dengan diet bekatul bapak ini berhasil menurunkan berat badannya sebanyak tujuh kilogram dalam waktu dua bulan! Rahasianya? "Tiap pagi saya sarapan sedikit. Siang hari saya makan dengan porsi normal. Sedangkan malam saya tidak makan lagi, saya hanya mengonsumsi segelas bekatul. Itu sudah kenyang," demikian pengakuan dari Bapak Yulianto. <br />
<br />
<br />
</li>
<li><b>Tekanan Darah Menjadi Normal Berkat Bekatul</b><br />
<br />
Tanggal 30 Mei 2011, pk. 08.17, satu sms masuk ke ponsel saya berbunyi, "O ya p Chris, saya udh minum bekatul sekitar 3 bln dan alhamdulillah tensi udh normal pdhal tanpa minum obat, apa (sekarang) bisa minum 1 kali aja sehari?" SMS ini datang dari Ibu Misik di Ciledug, Tangerang. <br />
<br />
<br />
</li>
<li><b>Hasil Cek Laboratorium Kadar Kolesterol Turun dalam Satu Bulan</b><br />
<br />
Setelah sebulan mengonsumsi bekatul, Bapak Ir. Yermia MK, M.Sc. yang tinggal di Gading Serpong, Tangerang, berhasil menurunkan kadar kolesterol tingginya dari 369 menjadi 224 dan kadar Trigliserida dari 324 menjadi 265. (Ini merupakan perbandingan hasil cek lab terakhir 25 Februari 2011 dengan cek lab terbaru 11 Juni 2011).<br />
<br />
<br />
</li>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-42624875358308738712010-06-01T23:58:00.008+07:002011-02-23T21:54:08.228+07:00Langsing dengan Diet Bekatul<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_xXhRqqrnVPo/TAU38MhrvAI/AAAAAAAAA6w/HTQdJ1o747k/s1600/Cantiq.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_xXhRqqrnVPo/TAU38MhrvAI/AAAAAAAAA6w/HTQdJ1o747k/s320/Cantiq.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Itu merupakan judul utama Tabloid CANTIQ edisi 148 - 1 Juni 2010. Selain manfaatnya yang sangat besar untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit, seperti: Asma, penyakit jantung, kencing manis (diabetes mellitus), hiperkolesterol, hipertensi, gondok (hipertiroid), kista ovarium, sembelit, dan lain-lain; bekatul juga sangat bermanfaat untuk melangsingkan tubuh.<br />
<br />
Menurut Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS, MCN, PhD, SpGK <i>(Nutritionist)</i>, bekatul sangat baik untuk melangsingkan tubuh karena mengandung banyak serat dan vitamin yang memberikan efek kenyang cukup lama. Akibatnya, setelah mengonsumsi bekatul tidak ada keinginan untuk ngemil. Dan, tidak hanya kaya serat bekatul juga rendah kalori, sehingga tidak akan menambah persentase asupan kalori dalam tubuh.<br />
<br />
Dicontohkan artis Olga Lidya (34) adalah salah satu yang menjalankan diet bekatul karena pengaruh orang tuanya yang berasal dari Jombang yang menjadikan bekatul sebagai menu sarapan keluarga. Olga merasakan sendiri manfaat bekatul, yakni tubuhnya terasa lebih bugar, jarang sakit dan bisa menjaga berat badannya.<br />
<br />
Olga yang lahir 4 Desember 1976 itu pun memberikan resep bekatul yang menjadi menu sarapannya. "Caranya, dua sendok bekatul dimasukkan ke dalam gelas, dicampur susu bubuk atau moca, kemudian dituang air panas. Setelah tercampur, tambahkan sedikit air dingin, baru diminum." Jika ingin rasa lain, lanjut Olga, bisa ditambahkan coklat atau sedikit madu.<br />
<br />
Dr. Soebagijo Adi, SpPD KEMD yang juga Staf Senior Departemen Internist-Endokrin-Diabetes menegaskan bahwa campuran bekatul sebagai makanan atau minuman boleh dilakukan agar enak dikonsumsi. "Boleh saja dimakan bersama buah-buahan atau sayuran, asalkan tidak sampai merusak kandungan nutrisinya." Senada dengan dr. Soebagijo, dr. Bambang juga menyarankan agar memerhatikan cara mengonsumsi bekatul. Untuk diet menurunkan berat badan, sebaiknya bekatul tidak dikonsumsi bersama makanan yang memiliki nilai kalori tinggi. Karena hasilnya akan percuma.<br />
<br />
Menutup pembahasan mengenai diet dengan bekatul ini, saya ingin <i>sharing </i>sedikit mengenai apa yang saya dengar dari seorang pelanggan saya yang berasal dari Pondok Pinang, Jakarta Selatan, sebut saja namanya Bapak Y. Hari itu Bapak Y yang bertubuh gemuk datang untuk membeli bekatul dan bercerita bahwa beliau berhasil menurunkan berat badan sebanyak tujuh kilogram dalam waktu dua bulan! Wow, tentu saja saya kaget mendengarnya. Kemudian beliau menceritakan bagaimana beliau menjalankan diet bekatulnya. "Tiap pagi saya sarapan sedikit. Siang hari saya makan dengan ukuran normal. Sedangkan malam saya tidak makan lagi, saya hanya mengonsumsi segelas bekatul. Itu sudah kenyang." Demikian yang diceritakan Bapak Y, yang ternyata juga mengidap penyakit diabetes.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Salam sehat selalu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-56173006125032292282010-03-06T13:12:00.009+07:002011-11-01T17:18:44.892+07:00Rasa Bekatul Enak dan Tidak<br>Barangkali satu hal yang sering dikeluhkan orang setelah mencoba mengonsumsi bekatul adalah rasanya yang tidak enak. Hal itu wajar saja karena mengenai selera dan rasa pastilah tiap-tiap orang beda. Jadi, tentulah tidak heran kalau ada juga yang berkomentar begini: "Waa... Anton, ternyata bekatul itu rasanya enak ya!" Ha ha ha...!<br /><br>Bagi yang merasa bekatul itu tidak enak kemungkinan besar tidak akan mengonsumsi bekatul lebih lanjut. Sebagian lagi tetap melanjutkan, karena mempunyai prinsip "ala bisa karena biasa" atau ada keinginan kuat untuk sembuh dari sakitnya. Nah, untuk yang mengatakan bahwa bekatul itu enak, aku tidak perlu mengomentari lagi. Sebagian besar orang yang memesan bekatul padaku saat ini adalah pelanggan-pelanggan tetap yang rutin mengonsumsi bekatul.<br /><br>Aku sendiri adalah jenis yang "ala bisa karena biasa". Percaya akan "biasa" membuat kita "terbiasa", membuatku terus mengonsumsi bekatul, yang hingga hari ini sudah berjalan satu setengah tahun. Manfaatnya sudah aku rasakan, ASMA TIDAK KAMBUH LAGI. Obat asma yang diminum maupun yang dihirup (<i>inhaler</i>) tidak pernah aku pakai lagi. Kadang-kadang terasa asma ingin kambuh karena cuaca buruk atau pas lagi kena flu, aku cepat-cepat bikin segelas bekatul dan meminumnya. Seorang ibu bahkan sudah dua tahun lebih mengonsumsi bekatul untuk mengobati hiperkolesterolnya, sebelum beliau tahu aku juga menjual bekatul.<br /><br>Rasa bekatul yang tawar dan "kurang enak" tersebut dapat kita akali dengan mengonsumsinya bersama gula, gula merah (<i>palm sugar</i>), madu, susu, coklat, havermout, sereal lain, bubur kacang hijau, dan lain-lain. Dari pengalamanku, lebih nikmat mengonsumsinya dengan gula merah.<br /><br>Kalau begitu kita terus ketergantungan dengan bekatul dong? Beberapa kali aku mendengarkan komentar atau pertanyaan ini. Jawabannya gampang saja, yaitu berupa pertanyaan juga. He he he...!<br /><br>Apakah tiap hari makan nasi membuat Anda merasa ketergantungan pada nasi? Bekatul kan bagian dari nasi yang seharusnya Anda konsumsi juga, tetapi pada proses penggilingan beras bekatul dikupas/dipoles dan dibuang. Tujuannya supaya beras yang Anda masak dan makan terlihat putih, bersih, menarik dan enak dimakan. Tetapi... Anda kehilangan vitamin dan mineral yang penting!<br /><br>Apakah Anda lebih senang terus mengonsumsi obat dokter ketimbang terus mengonsumsi bekatul? Katakanlah rasanya sama-sama tidak enak. Terserah Anda. Kalau aku sendiri ya pasti lebih senang mengonsumsi bekatul ketimbang obat dokter. Toh, karena sudah terbiasa, tidak terasa lagi kalau bekatul itu rasanya tidak enak.<br /><br>Sedikit catatan, bagi yang menderita sakit maag aku sarankan mengonsumsi bekatul jangan pada saat perut dalam keadaan kosong. Sebaiknya, setengah atau satu jam setelah makan, atau dimakan bersama-sama dengan nasi, mie <i>instant</i>, bubur kacang hijau, dan lain-lain. Ini dikarenakan pada sebagian kecil orang yang mempunyai riwayat sakit maag timbul sedikit rasa mual. Solusi lain adalah dengan mengonsumsi bekatul dalam keadaan encer. Misalnya, dosis sehari dua sendok makan penuh dalam satu gelas air, dibagi menjadi pagi dan sore masing-masing satu sendok makan penuh dalam satu gelas air.<br><br /><br>Salam sehat selalu.<br><br />Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-84583262128431161792010-01-09T10:12:00.007+07:002012-08-10T00:15:02.308+07:00Badan Fit Berkat Bekatul<div style="text-align: justify;">
<b>Sejak mesin penggiling menggantikan alu dan lesung penumbuk padi, bekatul identik sebagai bahan pakan ternak, bukan bahan pangan kita. Padahal di dalamnya terdapat banyak zat gizi penting, mulai dari serat, protein, lemak "baik", hingga vitamin. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pengalaman para pemakai maupun penelitian ilmiah telah membuktikan manfaatnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Saya sudah 28 tahun menggunakan dan meresepkan bekatul," kata Letkol (Purn.) dr. Yusuf Nursalim (79), dokter pensiunan TNI AD yang masih buka praktik di Bandung. Karena keahliannya di bidang bekatul, sebagian orang mengenalnya sebagai "dokter bekatul". </i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Awal tahun 1960-an, pria yang lebih dikenal sebagai dr. Liem ini banyak membaca literatur tentang manfaat Vitamin B15 (asam pangamat) buat kesehatan. Vitamin ini ditemukan oleh Dr. Ernst T. Krebs, ahli Biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat. Krebs kali pertama mengisolasi vitamin itu dari biji aprikot. Tapi yang digunakan untuk penelitian bukan vitamin alami dari tumbuhan, tapi sintetis (buatan). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang membuat Liem tertarik, Krebs menyebut vitamin ini banyak terdapat di <i>rice bran </i>alias kulit ari beras atawa bekatul. "Di sini bekatul ’kan melimpah," ujarnya. Berbekal pengetahuan itu, Liem yang waktu itu telah berdinas sebagai tentara mencoba melakukan percobaan semi-ilmiah. Mula-mula ia menjadikan dirinya sebagai "kelinci percobaan". </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama sebulan, ia mengonsumsi bekatul sebagai makanan, seperti ayam. Bekatul ia makan mentah, dicampur dengan susu atau teh. Pagi 20 g, malam 20 g. Dari percobaan itu, ia merasakan perubahan yang berarti. Badannya lebih fit dan tak gampang lelah jika melakukan latihan fisik ketentaraan. Buang air besar pun menjadi lebih lancar. Frekuensianya juga lebih teratur, 1 - 2 kali sehari. Sebelumnya, ia biasa buang air besar dua hari sekali. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan maksud agar lebih objektif, ia lalu mencobakan bekatul pada 200 siswa Sekolah Calon Perwira TNI AD. Masing-masing siswa mendapat jatah 30 g bekatul sehari. Bekatul dikonsumsi dengan cara dicampur dengan air dan gula kelapa. Selama 2,5 bulan kesehatan mereka terus dipantau. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasilnya tak beda jauh dengan apa yang dirasakan oleh Liem. Badan mereka lebih <i>fit,</i> "acara ke belakang" lebih lancar. Tekanan darah dan kadar kolesterol pun cenderung ke arah ideal. Yang unik, setelah percobaan singkat ini, para siswa minta pemberian bekatul terus dilanjutkan. Akhirnya, pemberian makanan tambahan ini pun diperpanjang delapan bulan lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><u>Aneka khasiat</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil penelitian itu membuat Liem semakin yakin dengan khasiat bekatul. Sejak itu ia tak ragu lagi meresepkan buat pasiennya. Dalam meresepkan bekatul, ia memperlakukannya sebagai makanan fungsional. Bekatul dikonsumsi setiap hari seperti beras. Bukan sebagai "obat" yang dihentikan ketika keluhan penyakitnya sudah hilang. Dalam meresepkannya, Liem punya satu prinsip: apa pun jenis penyakitnya, obat dari dokter tetap harus diminum. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama lebih dari seperempat abad menjadi dokter, ia mengaku telah tak terhitung berapa kali meresepkan bekatul untuk aneka jenis penyakit. Ia pernah tiga kali menangani pasien penderita basedov (pembesaran kelenjar gondok akibat hiperfungsi tiroid). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kasus pertama terjadi pada seorang ibu yang menderita penyakit itu selama lima tahun. Dari dokter sebelumnya, si ibu mendapat dua obat, propil tiourasil (PTU) dan neomercasol. Selama dua bulan minum obat itu, tumor kelenjar gondoknya tak juga mengecil. Lalu dokter menyuruhnya menjalani operasi, tapi si ibu tidak bersedia karena takut. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh Liem, si ibu tetap disuruh minum kedua obat tersebut sambil mengonsumsi bekatul setiap hari. Waktu itu Liem tidak menyangka tumor bakal hilang. Ia tetap meminta si ibu bersiap-siap menjalani operasi. Di luar dugaan, setelah makan bekatul selama tiga bulan, tumornya mengecil lalu perlahan-lahan hilang. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Liem juga beberapa kali menangani pasien penderita penyakit jantung dengan bekatul. Salah satunya adalah suster perawatnya sendiri yang mempunyai kelainan elektrokardiogram (EKG). Karena bukan spesialis jantung, Liem merujuknya ke kardiologis. Pada saat bersamaan, ia juga menyuruh suster perawat itu makan bekatul. Delapan bulan kemudian, EKG-nya normal. Perubahan EKG ini pun di luar dugaan si ahli kardiologi maupun Liem sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokter gaek ini juga pernah menangani kasus diabetes tipe-2 (tidak tergantung insulin) dengan bekatul. Salah satu kasus dialami oleh seorang insinyur yang, karena komplikasi diabetesnya, telah mengalami impotensi. Buat Pak Insinyur, Liem meresepkan tiga hal: program diet, glibenklamida satu tablet sehari, dan bekatul tiga kali sehari, masing-masing satu sendok makan munjung, penuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beberapa bulan, kadar gula darah yang mulanya 400 mg/dl berangsur-angsur normal. Gangguan impotensinya pun teratasi. Ia bisa "bergiat" lagi dengan istrinya. Bahkan obat glibenkamida pun mulai bisa ditinggalkan. Terapi yang dijalani tinggal program diet dan makan bekatul tiga kali sehari, masing-masing dua sendok makan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Liem juga mengaku pernah mencobakan bekatul pada penderita diabetes tipe-1 (yang tergantung insulin). Hasilnya, setelah beberapa bulan, besarnya unit insulin yang disuntikkan bisa dikurangi hingga separuhnya. Yang mulanya 40 unit menjadi 20 unit. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyaknya pasien yang membaik setelah mengonsumsi bekatul membuat Liem semakin percaya dengan khasiatnya. Ia pun tak ragu meresepkan bekatul pada penderita asma. Sebagaimana prinsipnya, ia tetap menganjurkan pasien menggunakan obat-obat medis seperti aminofilin, steroid, adrenalin injeksi, dan obat hisap<i> (inhaler)</i> jika dibutuhkan. Setelah beberapa bulan makan bekatul, frekuensi asma pasiennya sedikit demi sedikit menurun. Karena mengira asmanya sembuh, pasien kemudian menghentikan konsumsi bekatul. Begitu bekatul disetop, asmanya kambuh lagi. Sejak itu, ia makan bekatul lagi secara teratur. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kasus-kasus di atas, Liem juga pernah meresepkan bekatul untuk kasus hipertensi, koleseterol tinggi, jantung koroner, hingga kegemukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><u>Membantu metabolisme</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara jujur, Liem mengaku belum tahu bagaimana mekanisme detail bekatul menyembuhkan penyakit-penyakit itu. Percobaan sederhana yang ia lakukan juga tak sampai bisa menentukan kandungan bekatul mana yang punya khasiat. "Secara ilmiah saya masih belum bisa menjelaskan mekanismenya," akunya. Namun, Liem menduga dan yakin, yang bertanggung jawab terhadap semua efek farmakologis itu terutama adalah kandungan vitamin B15. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum, vitamin B15 membantu menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh. Vitamin ini diperlukan dalam proses metilasi untuk pembentukan berbagai hormon, misalnya hormon steroid dan adrenalin. Mekanisme inilah yang diduga bisa menjelaskan efek bekatul terhadap gangguan-gangguan kesehatan tadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa pun dan bagaimana pun mekanismenya, yang jelas bekatul mengandung banyak zat gizi penting buat tubuh. Selain vitamin B15, kulit ari beras juga mengandung vitamin B1, B2, B6, inositol, fitat, asam ferulat, gama orizanol, fitosterol, tokotrienol, asam amino, asam lemak tak jenuh, dan serat. Dr. Muchsin Doewes, dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo, pernah meneliti pengaruh bekatul terhadap gangguan perlemakan hati. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasilnya, bekatul terbukti bisa mencegah timbulnya masalah liver ini. Penelitian itu juga membuktikan bahwa efek bekatul lebih baik dibandingkan dengan vitamin B15 tunggal. Ini diyakini karena bekatul, selain mengandung asam pangamat, juga mengandung banyak zat gizi lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Journal of Urology</i> pernah memuat penelitian efek bekatul terhadap gangguan hiperkalsiuria (pembentukan endapan asam urat di saluran kemih). Hasilnya lagi-lagi membuktikan keampuhan bekatul. Setelah para pasien yang diteliti itu rutin mengonsumsi bekatul selama 1 - 3 tahun, dengan dosis dua kali sehari, masing-masing 10 g, gangguan pembentukan asam urat secara signifikan turun. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dua penelitian itu hanya sebagian kecil dari berbagai penelitian yang kebanyakan mengonfirmasi khasiat bekatul. Memang tidak semua masalah kesehatan bisa diselesaikan dengan bekatul, namun Liem menjamin konsumsi bekatul tetap berguna untuk menjaga kesehatan secara umum. Ia menjamin, bekatul tak punya efek sampingan yang berarti. Yang pernah ia jumpai hanya efek sampingan ringan seperti diare dan rasa mual. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Itu pun kasusnya jarang, biasanya terjadi pada hari-hari pertama. Yang lebih penting, masalah-masalah ini bisa dihindari dengan cara membagi dan memperkecil dosis. Dosis yang dianjurkan 30 g sehari. Agar enak dan tak terasa enek, bekatul bisa diperlakukan seperti sereal. Boleh dicampur dengan susu, air gula kelapa, teh, roti, atau yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebetulnya, cara terbaik mengonsumsi bekatul, menurut Liem, adalah mengonsumsi beras yang masih mengandung kulit ari. Beras macam ini dikenal sebagai beras pecah kulit (PK), dan bisa didapatkan di penggilingan padi. Warna beras PK umumnya lebih cokelat dari beras biasa. Ketika dimasak, beras ini juga lebih liat. Agar bisa pulen, ia harus dimasak lebih lama dengan air lebih banyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tak mau repot, kita bisa makan bekatul secara terpisah seperti yang dipraktikkan Liem selama ini. Agar benar-benar bermanfaat, bekatul harus dikonsumsi tiap hari dalam jangka panjang seperti ayam. Tak boleh hangat-hangat tahi ayam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><u>Perlu Diayak Dulu</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum menjadi beras, gabah melewati 2 - 3 tahap penggilingan. Proses pertama hanya membuang sekam, menghasilkan beras pecah kulit (PK). Pada tahap ini, beras PK masih bercampur dengan sekitar 12% gabah yang sekamnya belum terkupas. Agar betul-betul bersih, beras campur gabah ini masih harus masuk mesin penggilingan 1 - 2 kali lagi. Karena bolak-balik digiling, lapisan kulit ari ikut terbuang menjadi dedak (campuran antara bekatul dan sekam halus). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Agar bekatul terpisah dari sekam, dedak harus diayak lebih dulu. Semakin halus ayakan, bekatul semakin terpisah. Sayangnya, semakin halus ayakan, hasilnya pun semakin sedikit. Setelah diayak, bekatul ini siap dikonsumsi sebagai makanan tambahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena mengandung asam lemak tak jenuh, bekatul bisa tengik selama masa penyimpanan. Supaya lebih tahan lama, bekatul bisa disangrai lebih dulu untuk membunuh mikroba. Agar lebih awet lagi, sebaiknya disimpan di lemari es. Meski begitu, bekatul tetap tidak dianjurkan untuk disimpan lama-lama. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Bekatul memang untuk dipakai segera seperti beras, bukan untuk disimpan lama-lama," kata Liem yang juga memproduksi bekatul instan dengan merek dagang namanya sendiri. (Intisari).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sumber: <a href="http://202.146.5.33/ver1/Kesehatan/0606/29/124923.htm">KOMPAS CYBERMEDIA, Kamis, 29 Juni 2006.</a><br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-21152455747220965002010-01-06T02:54:00.002+07:002011-02-16T23:16:22.242+07:00Jaman Wis Kewolak-kewalik?<div style="text-align: justify;">Pak Yan FT Xelo adalah seorang penulis aktif dan kreatif di milis BSD Society, sekaligus seorang yang sangat misterius. Tulisannya banyak digemari anggota milis, termasuk aku, tetapi jangan harap Pak Yan FT Xelo mau "menampakkan" diri. Sekarang beliau lebih senang menggunakan nama pena Yan Jastis.<br />
<br />
Tulisan di bawah ini adalah salah satu tulisan beliau yang menanggapi artikel tentang bekatul yang aku kirim ke forum BSD Society. Mau dibuang sayang. Mau disimpan terus mubazir. Sudah minta ijin ke beliau untuk dimuat di blog ini tapi tidak dibalas.... Tetapi mudah-mudahan Pak Yan tidak keberatan, karena aku benar-benar sangat menghargai tulisan dan wawasan beliau. Selanjutnya, silakan simak sendiri tulisan Pak Yan di bawah ini, seperti apa adanya, tanpa ditambah atau dikurangi. Salam pembuka dan penutupnya sudah merupakan ciri khas atau <span style="font-style: italic;">trademark</span> dari Pak Yan FT Xelo.<br />
<br />
<span class="fullpost">Hai, apa kabar? Sudah makan?<br />
<br />
Bener. Bekatul memang bernasib sangat malang dan inferior, cuma layak jadi pakan ternak. Tidak hanya ayam dan bebek, tapi juga ternak sedang dan besar. Tidak hanya bekatulnya saja, tapi juga dedek-nya sekalian.<br />
<br />
Makanya, jaman dulu ayam kampung yang dikasih makan bekatul itu lebih sehat-sehat walafiat. Ndak gampang kena flu. Beda ama sekarang, dikasih makannya pelet seragam untuk masyarakat ayam secara masal pula. Sekali kena kontaminasi virus, langsung kena sakit semua: kompak-kampik seluruh masyarakat awam, eh, ayam di peternakan. Lha, pelet itu katanya sih pan untuk supaya si ayam lebih cepat gemuk, supaya cepet laik jual dengan cepat dan menghasilkan.... <span style="font-style: italic;">cwan</span>, jeh!<br />
<br />
Asosiasi orang, bekatul <span style="font-style: italic;">is identical to chicken feed</span>. Ini sudah berlaku turun-temurun bergenerasi. Jadi memang sulit dirubah. Padahal itu pakan <span style="font-style: italic;">is good for human, too.</span> Orang makin kaya, katanya makin pengen makan nasi yang putih, kinclong, mulus. Jadi beras dipoles habis lapisan kulit ari-nya. Bekatulnya dibuang percuma, sekarang dikomersilkan sebagai 'obat' sehat, bisa berharga mahal karena mata rantai perdagangannya terpaksa jadi manjang.<br />
<br />
Kebalikannya, dulu limbah pemrosesan singkong yang biasa disebut onggok, cuma laik sebagai pakan ternak, sekarang naik ke meja makan dan masuk ke dalam mangkuk bakso: saus tomat dan sambal memakai subalan onggok karena teksturnya yang mirip-mirip bahan aslinya.<br />
<br />
Begitu juga dengan pakan sapi dan bahan spiritus: tetes tebu. Karena sifatnya yang sama dengan gula merah, maka sekarang kecap juga dibuat dari tetes tebu. <span style="font-style: italic;">Waste </span>dari proses pembuatan gula dari tebu.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Thanks to</span> para pakar teknologi pangan: menemukan teknologi yang melulu menekankan sisi ekonomis dan praktisnya semata. Dampak kesehatan bagi tubuh manusia dalam jangka panjang, kadang terpaksa dikalahkan dulu. Sebaik-baiknya <span style="font-style: italic;">waste</span>, tentu saja lebih baik bahan baku sebenarnya.<br />
<br />
Jaman memang sudah terbalik-balik tak puguh (menentu), yang baik bagi manusia, justru diberikan kepada ternak. Yang mestinya buat ternak, sekarang dijadikan pakan orang. Orang bersaing dengan ternak, tentu saja ternak yang kalah. Tidak diselidiki dulu, mengapa ternak bisa hidup dengan <span style="font-style: italic;">waste</span>, mungkin saja sistem pencernaan mereka beda toh?<br />
<br />
Yang senang tentu saja ternak di Amrik sono.<br />
<br />
Kabarnya, sekitar 60-70% produk kedele di sana, dijadikan pakan ternak: sapi dan domba. Lha, mereka memang semulajadi menanam kedele untuk pakan ternak sih. Manusia cuma kebagian 30-40% dan dari sisa itu, hampir semuanya dibeli oleh orang Asia, termasuk Indonesia untuk dijadikan bubur - tahu, dan dibusukkan (fermentasi) - tempe.<br />
<br />
Kabarnya sekarang masyarakat Amrik mulai menggemari pakan yang dibuat dari kedele, selain <span style="font-style: italic;">soy bean cake aka</span> tofu dan tempeh (pakai H, entah mengapa mereka mesti <span style="font-style: italic;">spell</span> begitu) juga <span style="font-style: italic;">soy bean milk </span>(susu sari dele). Itu pun, katanya konsumen-nya banyakan orang Asia yang mukim di sono. Penduduk asli sih sama sikapnya: ogah makan pakan ternak, jeh!<br />
<br />
Tapi, ndak apa sih sebenernya.<br />
<br />
Ayam dan sapi yang dikasih pakan orang itu, jadi sehat. Lantas mereka pada gilirannya pan ya jadi pakan orang. Ihwal bekatul yang secara alami ada menempel di beras, mungkin ada baiknya anda biasakan makan beras yang 'soklat' - <span style="font-style: italic;">brown rice</span>. Harganya, mestinya lebih murah dari yang dipoles kinclong. Walau mungkin penampakan jadi agak <span style="font-style: italic;">inferior</span>.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Brown rice</span> adalah beras yang tidak atau sedikit dipoles saja. Itu kandungan bekatulnya masih banyak. Hanya saja, katanya sih beras dengan banyak lapisan bekatul tidak tahan lama. Begitu juga dengan bekatulnya. Kalau sampai ada campur tangan teknologi tangan orang untuk bikin bekatul lebih tahan lama, lalu bagaimana khasiatnya ya?<br />
<br />
Wis ah, ngomongin makanan terus, jadi kempong maning (laper lagi), jeh!<br />
<br />
Salam makan enak dan sehat,<br />
Yan<br />
<br />
</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-59978418605935074012010-01-01T02:04:00.005+07:002011-02-16T23:11:27.894+07:00Aku, Asma dan Bekatul<div style="text-align: justify;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_xXhRqqrnVPo/Szjy2Age-sI/AAAAAAAAA58/N8-9W4UM_40/s1600-h/Bungkus+Bekatul+-+480+SO.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420349161203497666" src="http://1.bp.blogspot.com/_xXhRqqrnVPo/Szjy2Age-sI/AAAAAAAAA58/N8-9W4UM_40/s320/Bungkus+Bekatul+-+480+SO.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 320px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 142px;" /></a>Awalnya aku ditawari seorang teman untuk mencoba bekatul dr. Liem yang dijualnya, dan iseng-iseng aku membeli 10 bungkus yang katanya bagus untuk mengobati beberapa penyakit seperti kencing manis (diabetes mellitus), sakit jantung, hipertensi, hiperkolesterol, gondok, kegemukan, sembelit dan ASMA!<br />
<br />
Menurut mama asma yang aku derita dimulai sejak aku berumur 10-11 tahun, yaitu setelah kebakaran besar di Samarinda tahun 1973, yang meludeskan rumah dan toko kami di Jalan Pelabuhan. Kami menyelamatkan diri dari kebakaran tanpa sempat membawa barang apapun, selain pakaian tidur yang melekat di badan.<br />
<br />
<span class="fullpost">Kehilangan harta benda dan tempat tinggal membuat kami benar-benar jatuh miskin. Beruntung seorang kenalan papa yang murah hati memberi kami tumpangan gratis berupa sebuah rumah kayu kecil yang berkamar dua di Jalan Dermaga Gang Beringin. Persoalan lain mulai muncul, semenjak tinggal di rumah itu aku sering sakit-sakitan. Sakit Asma. Padahal, menurut mama, sebelumnya aku tidak pernah asma. Aku ingat betul selama satu tahun sekolah, aku ijin sakit sampai ada enam bulan. Tetapi aku selalu dapat mengejar ketertinggalanku dalam pelajaran, dan naik kelas.<br />
<br />
Menurut orang pintar, seorang teman papa yang sering berkunjung ke rumah kami, rumah yang kami tempati itu katanya berenergi "buruk" karena ada "sesuatu" tersembunyi di atap rumah itu, dan beliau menasihati kami untuk segera pindah dari rumah tersebut. Tapi menurut aku sih mungkin karena rumah itu dibangun di atas tanah rawa sehingga memberi pengaruh buruk bagi kesehatan penghuninya. Karena, selain aku, adikku pun sering sakit walau tidak separah aku.<br />
<br />
Entah sudah berapa banyak dokter yang merawat aku sedari kecil, dokter umum sampai dokter spesialis paru; dan entah berapa banyak pengobatan alternatif yang sudah pernah aku coba, tradisional sampai akupuntur; dan entah sudah berapa ratus jenis obat asma yang pernah aku konsumsi, obat resep dokter, ramuan, suntikan dan inhaler. Opname di rumah sakit pun sudah pernah aku alami. Intinya kata dokter asma tidak dapat sembuh total! Jadi sampai tua pun aku tetap harus mengonsumsi obat-obatan dan inhaler.<br />
<br />
Hal ini membuat aku takut dan berpikir, mengonsumsi obat-obatan terus sampai tua sepertinya bukan sebuah solusi yang baik. Sementara tubuh makin lemah dan renta, tubuh terus dipaksa untuk "mencerna" obat-obatan yang keras yang <span style="font-style: italic;">notabene</span>-nya terbuat dari bahan-bahan kimiawi. Belum lagi faktor biaya pengobatan yang makin hari makin mahal.<br />
<br />
Sejak satu setengah tahun yang lalu ketika aku pertama kali mengonsumsi bekatul dr. Liem, aku merasakan suatu perubahan dalam tubuhku. Tubuh terasa lebih fit. Dan... asmaku hampir tidak pernah kambuh! Dua-tiga kali memang mau kambuh, tetapi serangannya sangat ringan dan tak lama kemudian menghilang sendiri, atau menghilang tak lama setelah aku meminum bekatul lagi. Sekarang aku tidak lagi mengonsumsi obat asma apapun atau memakai inhaler! Bagiku ini benar-benar sebuah anugerah.<br />
<br />
Sekarang bukan hanya terus mengonsumsi bekatul, aku coba mengenalkan bekatul kepada teman-teman, keluarga dan banyak orang. Bekatul benar-benar merupakan anugerah Tuhan yang seharusnya melekat bersama nasi yang kita makan setiap hari. Tetapi kita condong memilih beras yang putih, bersih dan nampaknya enak untuk dimakan, dan kemudian dicuci bersih-bersih ketika hendak dimasak. Tetapi, tanpa kita sadari kita telah kehilangan sesuatu yang sangat beharga, yaitu BEKATUL yang sesungguhnya mempunyai nilai gizi dan kandungan vitamin, mineral dan serat yang sangat tinggi.<br />
<br />
Semoga <span style="font-style: italic;">sharing </span>ini bermanfaat. Salam sehat selalu.<br />
<br />
</span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-47335386199284493032009-12-31T00:21:00.013+07:002011-02-16T23:12:21.066+07:00Bekatul: Makanan yang Menyehatkan<div style="text-align: justify;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_xXhRqqrnVPo/SoGmjAKdx-I/AAAAAAAAA5c/K3419YZNm64/s1600-h/Buku+Bekatul+-+480+SO.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368755351071868898" src="http://1.bp.blogspot.com/_xXhRqqrnVPo/SoGmjAKdx-I/AAAAAAAAA5c/K3419YZNm64/s320/Buku+Bekatul+-+480+SO.jpg" style="float: left; height: 320px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 212px;" /></a>Salah satu bahan yang melimpah di negeri kita tetapi jarang ada yang tahu manfaatnya yang begitu besar untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit berbahaya yang banyak ditemui di negeri kita. Berikut ini ringkasan hasil penelitian dan tulisan dari Letkol TNI (Purn) dr. Yusuf Nursalim (dr. Liem) dalam buku berjudul: BEKATUL Makanan yang Menyehatkan.<br />
<br />
Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah vitamin B15. Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Gangguan jantung, kelenjar gondok, darah tinggi, dan sejumlah penyakit lain pun bisa diatasi.<span class="fullpost"> </span><br />
<br />
<span class="fullpost">Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat. Padahal, senyawa yang juga disebut <span style="font-style: italic;">pangamic acid</span> ini memiliki banyak khasiat. Struktur kimia vitamin B15 adalah <span style="font-style: italic;">Glucono-dimethy-lamino-acetic-acid</span>, ditemukan oleh Dr. Ernest T. Krebs, ahli biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat, pada tahun 1952.<br />
<br />
Meski awalnya temuan tersebut ditentang <span style="font-style: italic;">Food & Drug Administration (FDA)</span> AS, Krebs dan teman-teman berhasil mengembangkannya secara diam-diam di Uni Soviet, selama lebih dari 10 tahun. Di Uni Soviet, saat itu vitamin B15 dikonsumsi secara luas dan untuk mengobati penyakit yang belum diketahui penyebabnya.<br />
<br />
Penyakit yang diobati dengan vitamin B15, diantaranya <span style="font-style: italic;">diabetes melitus (DM)</span>, hipertensi, kolesterol tinggi, serta <span style="font-style: italic;">arteriosklerosis </span>(perkapuran pembuluh darah). Vitamin B15 juga dimanfaatkan untuk mengatasi serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung, gangguan aliran pembuluh darah jantung, asma (bengek) dan penyakit hati (<span style="font-style: italic;">sirosis</span>).<br />
<br />
<br />
<span style="color: #999999; font-weight: bold;">Penyakit Kota</span><br />
<br />
Tertarik oleh data pharmaco physiologic effect vitamin B15, saya mencoba bekatul sebagai makanan tambahan dalam mengobati penyakit tertentu. Pertimbangan utamanya, vitamin B15 terdapat dalam jumlah melimpah di Indonesia dan murah harganya.<br />
<br />
Bekatul sejak dulu telah dikenal luas, terutama oleh masyarakat di pedesaan yang terbiasa mengonsumsi beras tumbuk, yang masih mengandung 50 persen bekatul. Bahkan, bekatul sering dikonsumsi sebagai makanan tambahan yang sehat karena mengandung banyak vitamin.<br />
<br />
Dulu, masyarakat di pedesaan yang telah berumur 60-70 tahun pun masih kuat mencangkul. Jarang ada penyakit DM, kolesterol, darah tinggi, atau jantung, yang biasa disebut penyakit orang kota. Sekarang?<br />
<br />
Penyakit tersebut telah merambah hingga ke desa-desa. Menurut keyakinan saya, penyebab utamanya modernisasi telah masuk ke pelosok desa, sehingga penggilingan padi mini tersebar di mana-mana.<br />
<br />
Tentang penyebaran penggilingan padi mini ini, saya pernah melontarkan kritik kepada pemerintah dalam tulisan di sebuah harian di Bandung pada tahun 1977. Apakah modernisasi tidak akan membawa akibat buruk kepada rakyat desa di kemudian hari? Saya yakin hal itu telah terjadi.<br />
<br />
<br />
<span style="color: #999999; font-weight: bold;">Mencoba Sendiri</span><br />
<br />
Semula saya mencoba bekatul sebagai makanan tambahan selama satu bulan dengan dosis 30 gram atau 2 sendok makan penuh, setiap hari. Manfaat yang saya rasakan, buang air besar (BAB) lancar, badan lebih fit, dan tidak lekas lelah saat berolahraga.<br />
<br />
Di tahun 1976 itu saya masih aktif sebagai dokter militer di Sekolah Calon Perwira (Secapa). Dengan seizin komandan Secapa, saya diperbolehkan memberikan makanan tambahan itu kepada para siswa. Hasilnya, mereka lebih sehat saat proses seleksi.<br />
<br />
Jumlah siswa Secapa waktu itu kurang lebih 200 orang. Namun, saya hanya memberi makanan tambahan, dengan dosis 30 gram, kepada 1 pleton siswa (30 orang) untuk uji coba. Kesehatan ke-30 siswa itu diawasi oleh dr. Kuswaji dibantu oleh stafnya, dr. Alfred Tan dan dr. Darsono, dari bagian biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.<br />
<br />
Sebelum diberi makanan tambahan, tekanan darah sistolis mereka antara 100-170 mmHg, dengan angka rata-rata 100-130 (<span style="font-style: italic;">sistolis</span>). Setelah tiga bulan, lebih dari 50 persen siswa menunjukkan penurunan sampai 20 (<span style="font-style: italic;">sistolis </span>dan <span style="font-style: italic;">diastolis</span>) angka.<br />
<br />
Lebih dari 25 persen di antaranya turun sampai 90/60, tetapi tidak ada yang mengeluh pusing, malahan mereka merasa lebih fit. Melihat hasil tersebut, pemberian makanan tambahan dilanjutkan sampai 8 bulan. Hasilnya, tekanan darah <span style="font-style: italic;">sistolis </span>tertinggi adalah 125.<br />
<br />
Dr. Muchsin Doewes dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo, pada 1979, meminta bekatul dari saya untuk diujicobakan pada tikus. Judul percobannya <span style="font-style: italic;">The Preventive Action of Rice Bran in Experimental Fatty Infiltration of the Liver</span>, dengan hasil yang sangat mendukung konsumsi bekatul untuk kesehatan hati.<br />
<br />
Dr. Muchsin menyatakan bahwa bekatul lebih baik dari vitamin B15 sintetis. Hal ini mungkin disebabkan masih ada zat-zat lain dalam bekatul yang menghasilkan efek lebih baik dalam percobaannya.<br />
<br />
Bekatul mengandung karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6 dan B15) dan <span style="font-style: italic;">dietary fiber</span> (serat pencernaan). Konsentrasi vitamin B15 per 100 gram bahan: <span style="font-style: italic;">rice bran</span> (beras) 200 mg, jagung 150 mg, <span style="font-style: italic;">havermut </span>100 mg, <span style="font-style: italic;">wheat bran</span> (dedak gandum) 30 mg.<br />
<br />
Dari berbagai penjelasan ilmiah tentang vitamin B15, yang paling penting cara bekerjanya, yaitu menyempurnakan metabolisme di dalam tubuh. DM, <span style="font-style: italic;">Basedov </span>(gondok), kolesterol tinggi, merupakan penyakit akibat terganggunya proses metabolisme tubuh.<br />
<br />
Pada DM yang tergantung insulin, pemberian bekatul tidak berpengaruh. Namun, ada 2 kasus dengan reaksi positif, yaitu insulin yang dipakai tiap hari berkurang, dari 40 jadi hanya 20 unit. Saya yakin, bekatul dapat merangsang sel-sel <span style="font-style: italic;">Langerhans </span>di dalam panrkeas untuk membentuk insulin.<br />
<br />
Di mana kita bisa mendapatkan vitamin B15? Dr. Krebs, telah mengisolasinya dalam <span style="font-style: italic;">rice bran</span> (<span style="font-style: italic;">The Merck Index Seventh Edition</span> hal 1099). Di Rusia, Jerman, Perancis, Jepang, Spanyol, dan Yugoslavia, ekstrak vitamin B15 itu telah beredar. Umumnya dalam bentuk garam sebagai kalsium (obat paten produksi pabrik farmasi) dengan harga mahal.<br />
<br />
Vitamin B15 itu memang tidak beredar di Indonesia, tetapi mudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia dalam jumlah berlimpah, yaitu dalam <span style="font-style: italic;">rice bran</span> atau dedak halus alias bekatul.<br />
<br />
<br />
<span style="color: #999999; font-weight: bold;">Cara Pemakaian</span><br />
<br />
Berikut ini cara pemakaian bekatul berdasar pengalaman penulis selama lebih dari 25 tahun mengonsumsinya:<br />
</span><br />
<ol><span class="fullpost">
<li> Untuk menjaga kesehatan atau stamina: 30 gram sehari (15 gram di pagi dan sore hari) atau sekaligus 30 gram pagi. Campur dengan 1 gelas air panas atau air termos. Agar lebih enak, tambahkan gula merah, gula putih, gula obat (bagi penderita DM), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau, <span style="font-style: italic;">havermut</span>, mi instan, santan kelapa, dan lain-lain.<br />
<br />
</li>
<li>Untuk mengobati penyakit, dosis yang dianjurkan 2x1 sdm tiap pagi dan sore. Bila perlu dosis dapat ditambah 3x1 sdm tiap pagi, siang dan sore atau 2x2 sdm tiap pagi dan sore, atau 3x2 sdm tiap pagi, siang dan sore. Saya mengonsumsi 2x 2 sdm untuk kesehatan.<br />
<br />
Ingat, obat-obatan dari dokter harap terus diasup. Setelah 2-3 minggu, konsultasikan dengan dokter.<br />
<br />
</li>
<li>Vitamin B15 yang diproduksi oleh pabrik farmasi, 50 mg per tablet. Dosis vitamin B15 untuk pengobatan berkisar 100-300 mg per hari.<br />
</li>
</span></ol><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />
</span><br />
<span class="fullpost"><span style="color: #999999; font-weight: bold;">Pengalaman Mengobati</span></span></div><ol style="text-align: justify;"><span class="fullpost">
<li> <span style="font-style: italic;">Penyakit Asma (Bengek)</span><br />
Dalam menangani penyakit asma, saya meresepkan obat-obatan yang umum diresepkan oleh rekan sejawat sambil menambahkan bekatul. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka yang mengonsumsi bekatul secara teratur, penyakit asmanya tidak pernah kambuh atau bila kambuh hanya ringan saja.<br />
<br />
</li>
<li><span style="font-style: italic;">Penyakit Basedov/Hipertiroid (Gondok)</span><br />
Seorangibu datang berobat lima tahun lalu karena penyakit gondok (<span style="font-style: italic;">basedov</span>) yang dideritanya. Kelenjar tiroidnya sangat besar. saya konsultasikan dengan internis, yang memberikan pengobatan <span style="font-style: italic;">propil thio uracil (PTU)</span> dan <span style="font-style: italic;">neomercasol</span>. Nyatanya, sudah 2 bulan pengobatan, tumornya tetap saja besar.<br />
<br />
Meski disarankan untuk operasi, pasien menolak karena takut. Untunglah ia mau mengasup bekatul selama beberapa bulan. Ternyata tumornya hilang total. Internis tersebut terperanjat saat melihat tumor si pasien hilang total.<br />
<br />
Setelah kejadian yang membuat saya terheran-heran itu, saya mengobati 2-3 pasien penyakit <span style="font-style: italic;">basedov </span>(T3-T4 tinggi) dengan bekatul dan <span style="font-style: italic;">PTU </span>(obat murah), lambat laun tumor mereka makin kecil dan hilang.<br />
<br />
</li>
<li><span style="font-style: italic;">Diabetes Melitus</span><br />
Seorang pasien pria datang dengan berat badan turun drastis dan kadar gula darah swaktu 400 mg%. Dia sudah <span style="font-style: italic;">impoten </span>dan hanya punya satu anak. Saya meresepkan <span style="font-style: italic;">Glibenclamid </span>1 tablet sehari ditambah bekatul 3x1 sdm, disertai diet. Syukurlah kadar gulanya berangsur-angsur turun dan impotensinya sembuh, bahkan memperoleh satu anak lagi.<br />
<br />
</li>
<li><span style="font-style: italic;">Obesitas (Kegemukan)</span><br />
Bekatul berkalori rendah dan berserat tinggi, Untuk mengurangi <span style="font-style: italic;">obesitas</span>, ikuti petunjuk berikut ini. Makan bekatul 3x1 sdm penuh per hari,. Setelah Anda bisa menyesuaikan diri, dosis boleh ditingkatkan. Pagi 3 sdm penuh, Anda sudah akan merasa kenyang. Siang makan nasi sedikit saja, kalau masih lapar, konsumsi buah-buahan dan sayur-mayur, boleh juga ditambahkan 2 sdm bekatul. Malam hari jangan makan nasi, makan saja buah-buahan atau ditambahkan 2 sdm bekatul.<br />
<br />
</li>
<li><span style="font-style: italic;">Kista Ovarium</span><br />
Sambil menunggu operasi dan mendapat obat dari dokter kandungan, boleh mencoba bekatul 3x1 sdm. Ada beberapa penderita kista (masih kecil, sebesar bola pingpong), setelah makan bekatul hilang total dalam beberapa minggu, termasuk anak saya yang kemudian bisa hamil.<br />
<br />
</li>
</span></ol><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #999999; font-weight: bold;">Efek Samping</span></span></div><ol style="text-align: justify;"><span class="fullpost">
<li> Kadang-kadang terjadi diare pada permulaan konsumsi bekatul, tetapi selanjutnya akan biasa lagi. Kalau masih diare, kurangi dosisnya, misalnya setengah sdm tiap sore untuk penyesuaian.<br />
<br />
</li>
<li>Kadang-kadang susah buang air besar (sangat jarang terjadi), disarankan makan pepaya atau campur bekatul dengan agar-agar.<br />
<br />
</li>
<li>Kadang-kadang muncul rasa mual pada penderita maag. Kepada mereka disarankan mengasup bekatul yang lebih encer dan jangan sekaligus, misalnya 1 sdm dicampur dengan 1 gelas air minum atau agar-agar. Dengan cara ini sakit maag akan berkurang, bahkan berangsur-angsur sembuh.<br />
<br />
</li>
</span></ol><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: #999999; font-weight: bold;">Sumber</span>: BEKATUL Makanan yang Menyehatkan, Letkol TNI (Purn) dr. Yusuf Nursalim (dr. Liem) & dra. Zalni Yetti Razali, MPd. Penerbit: AgroMedia Pustaka, Jakarta.</span><br />
<br />
</div><span class="fullpost"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-80817646651161556412009-12-31T00:09:00.019+07:002015-03-09T21:20:48.885+07:00Prosedur Pemesanan<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>LANGKAH-LANGKAH </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">E-mail ke <a href="mailto:chrisarsen@gmail.com">chrisarsen@gmail.com</a> atau SMS ke 0812 8489 8669 dengan menyebutkan </span><span style="font-size: small;">jumlah pesanan Anda beserta nama dan alamat lengkap Anda</span><span style="font-size: small;">. </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kami akan membalasnya dengan total pembayaran serta ongkos kirimnya via kurir atau paket pos. Pesanan Anda segera kami kirim setelah kami menerima pembayaran atau transfer Anda.<br />
<br />
</span></li>
</ol>
<b><span style="font-size: large;">PEMBAYARAN</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pembayaran dapat dilakukan dengan TUNAI atau melalui transfer ke salah satu rekening berikut ini:</span></div>
<ul>
<li><span style="font-size: small;">BCA KCU Denpasar No. 040 131 7979 a.n. Chris Arsen <br />
</span></li>
<li><span style="font-size: small;">BANK MANDIRI KCP BSD Pasar Modern No. 128 000 601 8920 a.n. Chris Arsen </span></li>
<li><span style="font-size: small;">BANK SYARIAH MANDIRI KCP BSD NO. 7040 038 738 a.n. Chris Arsen </span></li>
<li><span style="font-size: small;">BNI KCP Pasar Modern BSD No. 021 228 6013 a.n. Chris Arsen</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;"><i>(Setelah transfer dilaksanakan, mohon beri tahu kami via SMS ke 0812 8489 8669, agar pesanan Anda bisa segera kami proses dan kirim).</i></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>PENGIRIMAN</b><span style="color: #333333;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Bekatul dr. Liem dapat kami antar gratis untuk pelanggan yang tinggal di BSD City dan sekitarnya dengan pembelian minimal 5 (lima) bungkus.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Bagi pelanggan yang tinggal di luar BSD City (luar kota atau luar pulau), pengiriman dilakukan dengan menggunakan jasa kurir/kargo seperti TIKI/JNE/Wahana/Dakota atau dengan Paket Pos. Pengiriman Regular biasanya membutuhkan waktu 3-4 hari kerja, dan Kilat 1-2 hari kerja. </span>Pembayaran yang dilakukan setelah pukul 15.00 WIB dianggap dikirim pada hari kerja berikutnya. Pelanggan akan mendapatkan nomor resi pengiriman via e-mail atau SMS. <span style="color: #333333;">Nomor resi pengiriman ini dapat digunakan untuk memonitor perjalanan paket pesanan Anda ke kota tujuan. <br />
</span></span></div>
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;">Salam sehat selalu, </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333;"><br />
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: #333333;">ANTON C. ARSEN</span></b></span><span style="color: #333333; font-size: small;"><br />
</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-9034079240623336572009-12-31T00:01:00.044+07:002019-08-20T07:00:27.789+07:00Outlet Bekatul dr. Liem<span style="font-size: large;">B A N T E N </span><br />
<ol>
<li><b>Anton C. Arsen</b><br />
Nusa Loka<br />
BSD City, Tangerang Selatan<br />
<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Toko Jamu SUMBER AYU</span><br />
Pasar Modern BSD kios dalam<br />
BSD City, Tangerang Selatan<br />
<br />
</li>
<li><b>SENTRA CAMILAN NUSANTARA</b><br />
Pamulang Permai I<br />
Pamulang, Tangerang Selatan<br />
<br />
</li>
<li><b>RUMAH MADU</b><br />
Ruko Melati Mas<br />
Serpong, Tangerang Selatan<br />
<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Toko GO SEHAT</span><br />
Pasar Modern BSD kios dalam<br />
BSD City, Tangerang Selatan<br />
</li>
</ol>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">DKI JAKARTA </span><br />
<ol>
<li><b>Apotek SELAMET</b><br />
Jl. Melawai<br />
Jakarta Selatan<br />
<br />
</li>
<li><b>P o n t i</b><br />
Kebon Jeruk<br />
Jakarta Barat<br />
<br />
</li>
</ol>
<b></b><b></b><i></i><u></u><sub></sub><sup></sup><strike></strike><br />
<span style="font-size: large;">JAWA TIMUR </span><br />
<ol>
<li><b>V e r o n i c a</b> <br />
Restoran PANCA RASA<br />
Jl. Perak Timur<br />
Surabaya<br />
<br />
</li>
<li><b>Theresia Meiga Samantha</b> <br />
Blukid Residence<br />
Sidoarjo</li>
</ol>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"> B A L I </span><br />
<ol>
<li><b>Toko SATVIKA BHOGA</b><br />
Jl. Hang Tuah, Sanur<br />
Denpasar </li>
</ol>
<ol></ol>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">J A M B I </span><br />
<ol>
<li><b>Toko EROPA</b><br />
Jl. Veteran<br />
Jambi <br />
</li>
</ol>
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">SUMATERA UTARA</span><br />
<ol>
<li><b>Jenny Wang</b><br />
Jl. HOS Cokroaminoto<br />
Medan</li>
</ol>
<br />
<br />
<b>Outlet Kota Lain: Belum Ada. DICARI.</b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6535625697055152567.post-30204278003106868072009-12-31T00:00:00.003+07:002010-03-13T12:53:36.097+07:00Bekatul dr. Liem<span class="ad_text"><br />
<b>Bekatul</b><b> (rice bran)</b> adalah bagian dari kulit ari beras yang terlepas menjadi serbuk halus pada proses penggilingan beras. Bekatul merupakan makanan sehat alami yang banyak mengandung vital antioksidan, multivitamin dan serat pangan (dietary fibers) sebagai penangkal penyakit degeneratif dan untuk memperbaiki metabolisme tubuh.<br />
<br />
<b>Bekatul dr. Liem </b>sangat baik digunakan untuk membantu penyembuhan asma, penyakit jantung, gondok (basedov), kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi, hiperkolesterol, kegemukan, gairah seksual yang menurun, sembelit dan kista ovarium.<br />
<br />
<b>Bekatul dr. Liem</b> diperoleh dari kulit ari beras pilihan dan telah diolah untuk mendapatkan cita rasa yang khas sebagai tambahan makanan sehat. <br />
<br />
<b>Sertifikasi dan Perijinan: </b><br />
LP. POM No. : 01121028960308<br />
DINKES. R.I. P-IRT No. : 206327302560<br />
Sertifikasi HALAL dari MUI</span><br />
<span class="ad_text"><br />
</span><br />
<span class="ad_text"><br />
</span>Unknownnoreply@blogger.com